PEMBINAAN KPTA PALU DI PENGADILAN AGAMA PARIGI
Selasa, (20/09/2022), Ketua Pengadilan Tinggi Agama (KPTA) Palu Dr. H. Zulkarnain, S.H., M.H. berkunjung ke Pengadilan Agama (PA) Parigi dalam rangka pembinaan kepada Aparatur di PA Parigi. KPTA Palu datang didampingi Panitera Muda Hukum PTA Palu Moh. Rizal, S.H.I., M.H. dan Ahmad Syahril (Tenaga kontrak/driver) hal ini sesuai dengan Surat Tugas Nomor : W19-A/1476/HM.00/9/2022. Sebelum melakukan pembinaan KPTA Palu menyempatkan diri melihat Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan fasilitas-fasilitas pelayanan yang ada di PA Parigi.
Setelah selesai melihat kondisi dan keadaan kantor PA Parigi, acara dilanjutkan dengan pembinaan yang dilaksanakan di ruang Media Center PA Parigi, dimulai pada pukul 13.00 WITA dan dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, para Hakim, Panitera, Sekretaris, Pejabat Fungsional dan Struktural serta para Pegawai PA Parigi.
Kegiatan Pembinaan dibuka oleh Ketua PA Parigi, Himawan Tatura Wijaya, S.H.I., M.H. dilanjutkan dengan menyampaikan informasi tentang Pengadilan Agama Parigi kepada KPTA Palu, mengenai jumlah personil Hakim dan pegawai yang dimiliki, tenaga kontrak, perkara yang ditangani, serta kondisi bangunan kantor PA Parigi.
Dalam pembinaannya, KPTA Palu Dr. H. Zulkarnain, S.H., M.H. menyampaikan beberapa hal yang pada pokoknya:
Pertama, Peradilan yang agung/unggul. Supaya kita menjadi unggul kita harus menang kompetisi dan menjadi yang terbaik. Untuk menjadi peradilan unggul kita harus paham bahwa kita ini selalu berkompetisi dan kompetisi itu dibuat rutin oleh Mahkamah Agung. Ada yang mingguan, bulanan dan tahunan kesemuanya itu diberikan penghargaan/reward dari Mahkamah Agung. Dalam suasana kompetisi ini harus dengan semangat yang membara dan tidak boleh dianggap biasa-biasa saja.
Kedua, Peradilan modern untuk merespons dan beradaptasi dengan teknologi informasi kekinian yang berkembang cepat, yang memengaruhi cara dan metode kerja. Apabila sebelumnya proses peradilan dilakukan secara konvensional, terkadang butuh waktu yang lama, belum lagi akurasi dan kebenaran dokumen yang masih perlu diuji validitasnya. Kini, telah berubah dengan otomasi dan digitalisasi, yang bekerja secara cepat dan lebih akurat.
Ketiga, Peradilan berkelas dunia. Untuk menuju peradilan dengan birokrasi berkelas dunia tersebut salah satu langkah awal mewujudkannya adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM). Aparatur PA Parigi harus senantiasa belajar yang salah satunya adalah belajar bahasa asing, bahasa Arab, bahasa Inggris maupun mandarin.
Keempat, Peradilan inklusif adalah peradilan yang inklusif merupakan layanan peradilan yang memastikan adanya kesetaraan, dan adanya penghargaan atas perbedaan, termasuk dari sisi latar belakang kedifabelan. Layanan peradilan yang inklusif memegang beberapa prinsip seperti memudahkan difabel dalam setiap proses peradilan, menyediakan sarana dan prasarana untuk memudahkan setiap proses peradilan sesuai dengan kebutuhan difabel yang bersangkutan.
Kegiatan pembinaan KPTA Palu diakhiri pada pukul 15.00 WITA. Ketua PA Parigi menyampaikan terima kasih Kepada KPTA Palu atas kunjungan, bimbingan, dan nasehat di PA Parigi. Semoga dengan kunjungan ini dapat memberikan motivasi kepada warga PA Parigi untuk bekerja lebih maksimal. (TIM IT)